Ad Maiorem Dei Gloriam

Meditation : Suatu malam....

Aku : Tolong beritahu saya Tuhan, mengapa hidup jadi begitu rumit ?
TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.
Aku : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang ?
TUHAN : Hari ini adalah adalah wujud dari hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

Aku : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.
TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
Aku : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.
Aku : Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita ?
TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik tidak dapat melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
Aku : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna ?
TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
Aku : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu ? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah ?
TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dalam diri hanya bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dengan berleha-leha.
Aku : Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah.
TUHAN : Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu ke mana kamu harus melangkah. Lihatlah ke dalam….
Melihat ke luar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.
Aku : Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?
TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.
Aku : Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi ?
TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh engkau berjalan, daripada masih berapa jauh engkau harus berjalan. Selalu hitung dan syukuri semua yang telah kau perolehi, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
Aku : Apa yang menarik dari manusia ?
TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku ?”
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku ?”
Aku : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini ?
TUHAN : Janganlah mencari jawaban tentang siapa kamu, tapi tentukanlah kamu ingin menjadi apa. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
Aku : Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?
TUHAN : Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah masa kini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
Aku : Pertanyaan terakhir, Tuhan. Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Meski seringkali jawabannya adalah TIDAK.
Aku : Terima kasih Tuhan atas obrolan yang indah ini.
TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu, hidup itu jadi indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

0 comment:

Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan. (Luciano de Crescenzo)
Semesta merespon setiap kehendak kita. Apa yang kita pikirkan dan percayai sepenuh hati, akan menjadi semacam doa yang terkirim pada dunia
dan semesta akan memberikan semua keinginan kita. Kuncinya adalah berusaha tetap berenergi tinggi dan memakai kekuatan kehendak dengan cara positif.

Masa lalu adalah masa lalu (past), masa depan adalah masa depan (future). Tetapi masa kini adalah hadiah. Oleh karena itu disebut present. We live for today…so don’t look back.

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP