Ad Maiorem Dei Gloriam

Simon says : Terapi Matahari “ Sumber Energi Cinta Berlimpah untuk Kesehatan ”

Courtesy : Krishnamurti @ http://mindsetmotivator.com/

“Bagai Sang SURYA Menyinari Dunia…”

Demikian sepotong lagu dari “Kasih Ibu Kepada Beta…” yang tentunya dengan sangat mudah kita gumamkan kembali dalam hati kita, walau sudah puluhan tahun tidak pernah kita nyanyikan lagi. Ya, itulah contoh nyata bahwa segala sesuatu yang telah tersimpan dalam alam bawah sadar kita dengan perasaaan kuat, akan tersimpan dengan kuat pula. Baik kenangan yang baik, maupun kenangan buruk. Semua akan terekam dengan kuat, bahkan sangat kuat dalam benak insan manusia ini.

Nah, kembali ke potongan lagi di atas, betapa dahsyatnya sumber energi Matahari. Apakah energi ini hanya berupa panas? Mengapa Matahari diciptakan dari api? Mengapa Matahari hanya memberi? Banyak pertanyaan lain yang jika dikaji dengan dalam, akan membuat diri kita tersungkur, bersujud kepada Sang Pencipta Alam Semesta ini. Allah yang Maha Besar. Allah yang Maha Akbar, Allah yang Maha…

Berdoa Mengarah ke Matahari

Ide Terapi Diri dengan energi Matahari ini tiba-tiba muncul saat berkesempatan mengunjungi Pura Besakih, pura terbesar yang ada di dunia ini, sekitar Maret 2009 lalu, sebagai niat untuk mencatat ide-ide terapi diri yang sebenarnya adalah kegiatan Perkembangan Diri (Self Development) yang berasal dari berbagai budaya di seantero Nusantara.

Waktu itu, entah alasan apa, kami diberi kesempatan untuk naik ke Pura yang paling tinggi, yang sebenarnya boleh dimasuki oleh kalangan tertentu saja. Ada satu hal yang menarik perhatian saya, dalam salah satu acara doa yakni berdoa mengarah ke Matahari. Salah satu idenya membayangkan matahari. Sepertinya, sederhana saja. Namun, untuk saya ini ada informasi EMAS, ide yang luar biasa, ide dahsyat yang akan membantu orang banyak. Karena saya menyukai…

Modelling

Maka dengan sangat cepat ide tersebut berkembang dalam pikiran saya. Kesempatan pendek mengunjungi ke Pura paling puncak di Besakihpun menjadi berkat yang luar biasa untuk diri saya sendiri. Dalam benak saya muncul: “Ide ini akan membantu orang banyak…”. Terima kasih Pak Mangku yang bersedia menjelaskan banyak hal, khususnya mengapa dalam doa orang Bali ada bagian berdoa mengarah ke Matahari, sungguh mengagumkan. Sebuah ucapan syukur yang mengagumkan. Sungguh, saya kagum akan…

Ucapan syukur kepada Matahari

Karena dengan mengucap syukur kepada Matahari, membuat kita menyadari betapa energi panas, energi terang, energi yang membersihkan ini adalah rahmat dari Allah yang Akbar. Allah menciptakan Matahari dengan tujuan indah, tujuan hikmah dan pasti karena CINTA-NYA kepada umat manusia.

Bahwa mungkin banyak orang melihat ide ini sebagai ide kuno, tentu silakan saja. Buat saya sebagai modeller, pertanyaan dalam benak saya adalah bagaimana…

Mengoptimalkan Ide Kuno yang Hebat ini?

Ya, jangan sampai ide sederhana dan dahsyat ini lenyap karena ketidaktahuan kita atau kebodohan kita sendiri. Mengapa dahsyat? Kan, sebagai orang yang hidup di daerah tropis, matahari hanyalah hal biasa. Kita bisa dapatkan dimana-mana dan kapanpun. Nah, inilah kelemahan kita. Berbeda, dengan orang yang hidupnya hanya melihat salju dan dinginnya udara. Matahari menjadi rahmat yang luar biasa untuk mereka.

Mulailah saya gali beberapa informasi tentang Matahari dari berbagai literatur. Kayak anak sekolah ya he he… Saya beli beberapa buku dan saya uji coba sendiri untuk terapi kesehatan diri saya. Lalu, saya uji coba untuk orang banyak, baik saat di kelas pelatihan yang saya bawakan ataupun di acara Terapi Musik radio Sonora 92.0 FM setiap minggu malam jam22:00-24:00. Saya mengoptimalkan ide ini untuk…

Terapi Diri

Ya, sungguh sangat bermanfaat. Khususnya untuk kesehatan, yang dari berbagai sharing beberapa klien dan pendengar acara Terapi Musik yang saya bawakan, banyak sekali manfaat yang mereka dapatkan. Banyak teman NLP mengatakan kepada saya: “Pak Krishna, kan NLP bukanlah ilmu Terapi?” Saya jawab: “Memang iya, ilmu NLP adalah ilmu modelling, ilmu monyet. Jadi kerjaan saya me-model. Sederhana saja…” Saya me-model ilmu-ilmu yang bisa berguna buat orang banyak. Namun, buat saya apapun istilahnya, namun…

Apalah arti sebuah kata dibandingkan hikmah

Ya, saya lebih tertarik menggali sebuah hikmah dari pada berdebat soal kata. Yang jikapun benar makna sebuah kata, tidak akan bermakna apapun, jika tidak berhikmah, bukan?

Terapi atau Self Development, buat saya hanyalah sebuah bunyi saja. Tidak bermakna apapun. Namun, saat sebuah kata memiliki hikmah, maka hikmah tersebutlah yang akan tersimpan sangat lama dalam benak orang banyak, maupun untuk kehidupan ini… Begitulah cara saya belajar, kayak anaka-anak he he….

Nah, mari kita mulai ide terapi diri ini, eh maaf teknik “Self Development from the Most Powerful Resources” ini he he… (keren juga yaaa… saat dituliskan dalam bahasa Inggris, jadi lebih mahal harganya he he… Duh, bodohnya saya ini…)

1. Ambil posisi diri menghadap matahari, boleh duduk, boleh berdiri, bebas saja…

2. Mata diperjamkan dan menghadap arah matahari bersinar. Posisi tangan diangkat ke atas, juga baik sekali. Seperti sedang menerima energi (oleh para Therapist disebutnya posisi receiving)

3. Berdoalah kepada Allah yang menciptakan matahari ini. Berdoa sesuai Iman Anda, gunakan kata-kata Anda sendiri dan berdoalah untuk hikmah yang Anda perlukan, misal:

“Agar sinar matahari ini berguna untuk kesehatan, kesembuhan dari sebuah penyakit, menerangkan hati yang gelap, membersihkan sesuatu dalam tubuh atau apapun…”

4. Rasakan sinar matahari menyapu bersih kulit Anda, masuk kedalam tubuh Anda dari ujung kepala sampai ke ujung kaki , menyinari, menerangi bagian yang gelap, membersihkan bagian tubuh yang kotor, membakar yang tidak diperlukan tubuh, atau kegiatan lainnya sesuai kebutuhan Anda. Terus lakukan sampai Anda merasa cukup untuk kebutuhan Anda saat itu.

Membalikkan badan agar bagian belakang tubuh dan punggung ikut menerima energi cinta matahari ini, juga sebuah ide tambahan yang baik dan berguna…

5. Setelah selesai, berdoalah sebagai ucapan syukur.

6. Silakan ulangi kegiatan di atas sampai menjadi kebiasaan.

Sejak kecil, entah kenapa saya sangat suka sinar matahari, saya selalu usahakan untuk berjemur, biasanya pagi hari, dimanapun dan kapanpun saya memiliki kesempatan tersebut. Saya selalu membiarkan kulit saya berwarna sawo matang. Warna orang Indonesia…

Demikian ide teknik “Self Development from the Most Powerful Resources” ini, semoga berhikmah. Jika sudah sering dilakukan, saat memerlukan ide ini, Anda boleh…

Gunakan imajinasi Anda

Bahwa Anda sedang berjemur diri di bawah hangatnya Cinta Sinar Matahari yang berlimpahan ini. Gunakan saja saat diperlukan, karena dari pengalaman saya, kita bisa berkeringat walau kita lakukan hanya dalam imajinasi dan dilakukan ditempat dingin… Saya pernah punya pengalaman ini, saat berada di London sekitar 4 tahun lalu. Namun, perlu latihan untuk membiasakan kekuatan imajinasi kita ini. Nah, sekarang saat Anda berjemur di bawah Matahari, mulailah…

Tidak sekedar berjemur, namun…

Berjemurlah dengan Makna

Berjemurlah dengan Doa Syukur

Berjemurlah dengan kata “Allah Maha Akbar”

Berjemurlah untuk menyerap energi panas

Berjemurlah untuk menyerap energi Cinta Allah

Berjemurlah untuk menyerap energi Kasih Allah

Berjemurlah untuk menyerap energi Kebesaran Allah

Agar menjadi sumber energi dahsyat, untuk…

Sinarkan kembali ke orang sekitar kita…

Sinarkan kembali kepada kehidupan ini…

Bahkan, saat Anda mengatakan kepada teman lainnya:

“Selamat Pagi Sobat”

“Selamat Pagi Indonesia”

Makin bersihlah Indonesia…

Makin sehatlah Indonesia…

Makin teranglah Indonesia…

0 comment:

Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan. (Luciano de Crescenzo)
Semesta merespon setiap kehendak kita. Apa yang kita pikirkan dan percayai sepenuh hati, akan menjadi semacam doa yang terkirim pada dunia
dan semesta akan memberikan semua keinginan kita. Kuncinya adalah berusaha tetap berenergi tinggi dan memakai kekuatan kehendak dengan cara positif.

Masa lalu adalah masa lalu (past), masa depan adalah masa depan (future). Tetapi masa kini adalah hadiah. Oleh karena itu disebut present. We live for today…so don’t look back.

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP